>>> Belajar Berinvestasi Cerdas Dalam Emas, KLIK DISINI!
Investasi ala berkebun emas
sudah menjadi berita dikalangan investor emas. Jurus-jurus berkebun
emasnya sangat menarik dan memberikan banyak keuntungan bagi investor
emas yang sudah sering jual beli emas maupun bagi pemula yang mau
memulai investasi di emas. Berikut ini sedikit bocoran yang bisa dibaca
sebelum bergabung menjadi membernya…
Mungkin banyak orang yang belum tahu dengan jelas
sistem investasi kebun emas,
berpikir bahwa investasi kebun emas adalah sistem menjaminkan emas yang
dijaminkan ulang, dan dijaminkan ulang terus menerus. Tetap sebenarnya
bukan demikian. Bicara mengenai sistem gadai emas yang baik dapat
dilakukan sebagai berikut:
Mari kita menggunakan asumsi nilai emas dan gramnya agar lebih mudah pemahamannya.
Contoh asumsinya sebagai berikut: Melakukan investasi emas secara rutin sebesar 25 gram
- Harga asumsi emas 25 gram = Rp.9.000.000,-
- Pada saat ini Anda punya tambahan uang Rp.3.750.000,-
- Nilai gadai sebesar 80% dari harga taksir emas
- Harga Taksir Bank Rp.300.000,- pergram
- Biaya penitipan emas Rp. 2500/gram/bulan
Perlu Anda ketahui, taksiran nilai taksir dan kondisi sebenarnya di
bank mungkin berbeda-beda, tapi yang terbaik Anda memilih bank yang
memberikan: Nilai gadai tinggi, Biaya rendah dan Waktu singkat
Mari kita mulai saja perhitungannya:
Misalkan Anda Beli emas batangan Antam 25 gram, lalu Anda gadaikan dan Anda akan mendapatkan dana segar sebesar Rp.6.000.000,-.
Perhitungannya sebagai berikut:
Rp.300.000 x 80% = Rp.240.000 x 25gram = Rp.6.000.000
Anda setor biaya penitipan emas 1 tahun sebesar Rp.2500×25×12 bulan = Rp.750.000,-
Lakukan Investasi emas Anda dengan cara:
Beli emas 25 gram lalu Gadaikan emasnya, dapat dana segar Rp.6jt, lalu
tambah Rp.3 jt dana dari uang Anda = Rp.9jt lalu beli emas lagi dengan
biaya titip Rp.750.000 setahun.
Setiap Anda memiliki dana tambahan Rp.3.75 jt lalu ulangi langkah
diatas lagi, begitu seterusnya sesuai kebutuhan. Kalau sudah lima kali
maka posisi akan menjadi seperti ini:
1. Beli Emas 25 gram -> Rp.6jt, tambah Rp.3 jt dana segar jadi total = 9jt -> beli emas lagi | Rp.750rb -> biaya titip
2. Beli Emas 25 gram -> Rp.6jt, tambah Rp.3 jt dana segar jadi total = 9jt -> beli emas lagi | Rp.750rb -> biaya titip
3. Beli Emas 25 gram -> Rp.6jt, tambah Rp.3 jt dana segar jadi total = 9jt -> beli emas lagi | Rp.750rb -> biaya titip
4. Beli Emas 25 gram -> Rp.6jt, tambah Rp.3 jt dana segar jadi total = 9jt -> beli emas lagi | Rp.750rb -> biaya titip
5. Beli Emas 25 gram (Emas disimpan)
Anda Perhatikan perhitungan diatas bahwa biaya pembelian emas kedua
dan seterusnya, 2/3 modal beli emas adalah dari uang bank. Dan setelah
waktu berlalu, misalkan harga emas naik sebesar 30 persen, jadi emas
batangan 25 gram yang Anda miliki sekarang nilainya Rp.12jt. Dan ini
saatnya Anda panen.
Langkah memanennya cukup dibalik saja yaitu: Jualah emas nomor 5,
maka anda mendapatkan dana segar 12 jt, dana segar ini kita pakai untuk
menebus 2 emas lainnya. Ulangi sampai semua emas ditebus, dan jual
semuanya.
Maka posisinya sebagai berikut:
Hasil penjualan emas 5 buah x Rp.12 jt = Rp.60 jt
Tebus gadai 4 x Rp.6 jt = Rp. 24 jt
sisa = 36 jt ——> sub total 1
Berapa modal anda?
1. Beli emas pertama = Rp.9 jt
2. Beli emas ke 2 sampai ke 5 = Rp.3jt x 4 = Rp.12 jt
3. Biaya titip Rp.750rb x 4 buah emas = Rp.3 jt
Ttotal modal = Rp.24 jt ——> sub total 2
Keuntungan Panen Emas Anda adalah: sub total 1 – sub total 2 = Rp.36 jt – Rp.24 jt = 12 jt
Berikut ini Perbandingan keuntungan metode investasi emas biasa vs metode cerdas kebun emas dengan modal awal Rp.24 jt:
Modal 24jt belikan emas sewaktu harga batangan 25 gram = 9jt, maka
per gram berarti 360rb. Rp.24 jt : 360 rb dapat emas 66.66 gram
Ketika harga naik 30% kita jual menjadi Rp 468 ribu/gram: 66.66 * 468
ribu = Rp.31.196.880 dikurangi modal 24 jt = untung Rp.7.196.880
Bandingkan dengan sistem cerdas investasi emas, kuntungan hampir 2
kali lipat dibandingkan dengan investasi emas cara biasa. Kalau harga
naik 30% kurang dari satu tahun maka keuntungan lebih banyak lagi karena
biaya jasa titip menjadi lebih rendah.
Penjelasan di ebook kebun emas lebih lengkap dan terperinci disertai
juga dengan gambar ilustrasi dan masih ada beberapa jurus yang lebih
dahsyat. Jadi bila Anda mau memulai investasi emas dan mau memanen kebun
emas Anda nantinya,
Join saja jadi member kebun emas di sini . Toh pelajaran kebun emas ini akan membuat Anda cerdas dan profit dari emas.
Rulli Kusnandar tersenyum lebar tahun ini. Investor emas asal
Bandung, Jawa barat ini bakal mendulang untung gede lantaran harga emas
meroket.
Ya, harga emas memang amat menyilaukan tahun ini. Hingga Kamis
(10/12) lalu, harga si kuning kemilau di Divisi Comex, Bursa NYMEX telah
menanjak 28,52% dari awal tahun. Awal Januari 2009 harga emas di bursa
ini US$ 887,3 per ons troy. Kini harga komoditas yang sama sudah
melambung ke US$ 1.140,40 per onstroy.
Cuma, Rulli bukan investor emas biasa. Ia memainkan jurus investasi
emas yang berbeda dibandingkan dengan investor emas pada umumnya. Jurus
ini menghasilkan keuntungan emas yang lebih berkilau ketimbang cara-cara
investasi tradisonal.
Mantan Manager teknologi informasi pada salah satu perusahaan ini menyebut jurusnya sebagai
“Berkebun Emas”.
Metode yang dia temukan pada 2007 lalu itu melibatkan perbankan syariah
dan Pegadaian. Cuma agar bisa memanen untung dari jurus ala Rulli ini,
calon investor harus siap berinvestasi jangka panjang, paling tidak
selama dua tahun sampai tiga tahun.
Rulli menyarankan, sebaiknya investor berinvestasi emas batangan
berkadar 24 karat dengan tingkat kemurnian 99,99%. Pasalnya, dia menilai
keabsahan kualitas dan kadar emas batangan sangat terjamin dengan
adanya sertifikat.
Sebenarnya metode Rulli cukup sederhana. Kalau mau meniru dia,
setelah membeli batang emas yang pertama anda harus menggadaikan emas
itu ke bank syariah atau pegadaian. Tentu anda harus memilih tempat
gadai yang memasang biaya gadai paling murah. Maklum setiap bank syariah
atau pegadaian memiliki ketentuan dan biaya yang berbeda atas layanan
gedai emas ini.
Menurut Rulli, tempat gadai yang seharusnya menjadi pilihan adalah
bank syariah yang memberikan nilai gadai paling tinggi tapi mengenakan
biaya sangat rendah. Nah hasil penelusuran Kontan, tempat gadai ideal
untuk berkebun emas ini adalah Bank Jabar Banten Syariah.
Setelah menggadaikan emas tadi, anda akan mendapatkan dana segar dari
bank. Dana tersebut harus anda pakai untuk membeli emas yang kedua ini
juga harus anda gadaikan. Tentu anda harus merogoh kocek tambahan karena
dana gadai dari bank hanya berkisar 60%-80% harga yang digadaikan.
Langkah ini kudu anda lakukan berulang-ulang hingga merasa cukup.
Tapi ingat, anda tak boleh menggadaikan emas yang terakhir. Sebab
emas terakhir ini kan menjadi modal anda untuk menebus satu demi satu
emas yang anda gadaikan saat harga naik. Karena itu, Rulli menyebutnya
sebagai kunci harta karun.
Kapan saat yang tepat bagi anda memanen kebunemas? Rulli menyarankan
penjualan kunci harta karun dan emas-emas sebelumnya baru dilakukan
setelah ada kenaikan harga minimal 30%
Kebun Emas di Tabloid Kontan
Tahan Inflasi
Melalui metode yang sederhana ini, menurut Rulli, dua pertiga modal
investasi bersala dari bank. Setelah dua tahun atau tiga tahun, dia
yakin nilai utang investor pada bank bakal menyusut seiring kenaikan
harga emas. “Emas itu zero inflation dan harganya tidak pernah turun,
tapi malah bisa naik 20% hingga 25% per tahun”, ujarnya.
Benarkah nilai emas tidak termakan oleh inflasi dan harganya terus
naik? Mari kita cari buktinya. Pada bulan November 1999, harga sebuah
sedan Honda Civic Ferio seri matik baru seharga Rp. 225 juta. Pada saat
yang sama harga rata-rata emas produksi Logam Mulia sekitar Rp. 82.500
per gram. Itu berarti 10 tahu lalu harga satu unit Honda Civic Ferio
setara dengan emas berbobot 2,72 kg.
Kini, denga patokan harga emas terbaru di Logam Mulia, emas seberat
2,72 kg itu setara dengan Rp. 1,05 miliar (1 gram = Rp. 386.500). Itu
berarti dengan emas yang sama, saat ini anda bisa membeli hampir tiga
New Honda Civic tipe 2,0 liter transmisi otomatis yang harganya Rp. 390
juta per unit.
Salah seorang investor yang telah mempraktekan metode Berkebun emas
ini adalah Andy Wahyu Rizaldy. Pria asal Samarinda, Kalimantan Timur ini
mengaku tertarik mengikuti langkah Rulli sejak bulan Maret lalu. “Modal
awal saya emas 50 gram, sekarang sudah menjadi sekitar 2 kilogram”,
ungkapnya bersemangat 45.
Semula Andy hanya menyimpan emasnya di bawah bantal. Namun setelah
mengetahui metode ini dia langsung tertarik. “Saya pikir ini cara untuk
mempercepat kepemilikan emas”, kata dia.
Dia pun menggadaikan harta berkilaunya itu di Bank Kaltim syariah.
Setelah menggadaikan emas pertama, dia mulai melakukan cara Rulli. Cuma
masalahnya andy tidak teratur membeli dan menggadaikanemas. Ini lantaran
terkendala keterbatasan emas batangan di tempat tinggalnya. “Tahun
depan saya berencana mengalokasikan dana hingga 20% dari pendapatan
saya, minimal untuk membeli 10 gram emas setiap bulan,” bebernya. Andy
mengaku belum pernah panen dari kebun emas itu.
Pengikut metode Rulli lain adalah Maria Susanti. Ibu rumahtangga ini
mulai bercocok tanam emas pada akhir 2008 lalu. Maria menyemai bibit
emasnya seberat 25 gram dan 50 gram di Bank Mega Syariah dan Bank Jabar
Banten Syariah. Ketika itu, harga satu gram emas masih Rp. 280.000.
Sebulan lalu dia sudah memetik panen kebun emas. Emas koleksinya
sudah bertambah hingga sebanyak 1 kg dengan harga Rp. 370.000. Dari
panen ini, Maria kemudian mengalokasikannya untuk membeli sehektare
tanah di Majalaya, Jawa barat dan properti lain. Hingga kini dia juga
masih aktif Berkebun emas.
Tetap ada Risiko
Meskipun tampak menggiurkan, metode Rulli ini bukan tanpa risiko.
Investor hanya bisa mengantongi untung kalau harga emas naik selama anda
menggadaikan emas. Kalau terpaksa menjual koleksi emas di lemari gadai
bank atau pegadaian ketika harganya turun, anda akan kehilangan potensi
keuntungan, padahal telah mengeluarkan biaya gadai.
Karena itu, Rulli mengingatkan anda harus tahan menggadaikan emas ini
dalam jangka panjang. “Ini memang bukan untuk spekulasi, “ tegas dia.
Data London Metal Exchange menunjukkan harga emas sepuluh tahun
terakhir memang cenderung meningkat. Hanya pada bulan tertentu harga
emas turun. Contohnya pada 16 Pebruari 2001 tercatat sebagai harga emas
terendah, yakni sebesar US$ 256,7 per ons troy. Harga ini lebih rendah
dari bulan-bulan sebelumnya.
Karena itu perencana keuangan Ligwina Poerwo Hananto mengatakan,
investor yang tertarik mengikuti metode Berkebun emas ini harus
benar-benar menimbang pengahasilan dan rasio likuiditas keuangan
rumahtangga terlebih dahulu. Sebab, investor tak bisa asal main tebus
emas di bank ketika sedang butuh dana tunai.
Agar bisa menambah bibit-bibit emas selanjutnya Ligwina menyarankan,
investor harus memiliki penghasilan yang sehat. “Pengembalian pinjaman
dan biaya menambah emas tidak boleh lebih dari 30% penghasilan,”
imbuhnya.
Begitu pun juga dengan rasio likuiditas. Menurut dia, sebelum menjadi
petani emas, investor harus mengamankan rasio likuiditas terlebih
dahulu. “Keluarga dengan dua orang anak minimal harus punya dana
cadangan 12 kali penghasilan,” kata CEO QM Financial ini.
Namun, Ligwina mengakui, investasi emas memang lebih likuid ketimbang
properti atau tanah. Selain itu, dia bilang investor tak perlu
menyediakan biaya tambahan seperti biaya perawatan rumah bagi yang
berinvestasi di properti.
Bank-bank syariah sendiri senang dengan adanya investasi berbasis
gadai emas ini. Mereka tidak merasa “dimanfaatkan” oleh investor. “Kami
malah menguntungkan dengan gadai emasini,” kata Kepala Group Mikro dan
Individual BRI Syariah Esti Kadarianti.
Bahkan BRI Syariah menetapkan gadai emas ini sebagai produk andalan.
Target pembiayaan hingga akhir tahun ini sebesar Rp. 30 miliar. Agar
bisa mencapai target tersebut, BRI Syariah akan menyediakan layanan jual
beli emas untuk mempermudah investor.
Tertarik Berkebun Emas? Sebelum mulai, anda tetap harus ber